Sekilas Teknik Kimia

Andifa Rizki
4 min readMar 7, 2021
Photo by Ant Rozetsky on Unsplash

Teknik Kimia adalah sebuah cabang ilmu rekayasa (engineering) yang memanfaatkan matematika, fisika, kimia, dan biologi untuk mengembangkan reaksi dan proses kimia untuk memproduksi material yang bermanfaat bagi masyarakat dari bahan baku.

Disiplin ilmu ini mulai dikodifikasi sejak 1901 dengan terbitnya publikasi buku teks pertama terkait teknik kimia oleh George E. Davis. Buku teks ini dinamai Handbook of Chemical Engineering dan didasarkan pada dua belas kuliah yang beliau sampaikan di Manchester School of Technology — sekarang bagian University of Manchester (QS Ranking #27 di 2021). Menariknya, beliau tidak melanjutkan mengajar, malahan mengabdikan diri di bidang konsultasi.

Catatan: secara teknis Manchester School of Technology ini masuk ke University of Manchester Institute of Science and Technology (UMIST). Tapi, pada 2004 UMIST digabungkan dengan Victoria University of Manchester untuk membentuk University of Manchester yang sekarang. Mirip-mirip kisah pendirian Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, hanya lebih baru.

Dalam perjalanannya, ilmu teknik kimia akan mencakup dua ilmu utama, berupa unit operasi berupa penanganan material, unit operasi mekanis, perpindahan massa, dan perpindahan panas serta unit proses atau dikenal juga sebagai teknik reaksi kimia (chemical reaction engineering).

Pengenalan konsep unit operasi ini dimulai oleh William H. Walker dan Arthur D. Little yang juga alumni MIT pada awal abad ke-20. Mereka juga akan menjadi pionir transisi Departemen Teknik Kimia dari Departemen Kimia MIT bersama Lewis M. Norton sang penyusun kurikulum Teknik Kimia pertama di dunia, Warren K. Lewis yang juga kaprodi pertama DTK MIT, dan William H. McAdams, salah satu penyusun buku Principles of Chemical Engineering.

Konsep inilah kemudian yang akan memisahkan Teknik Kimia dari Kimia dengan nilai tambah berupa keinsinyuran, praktik industrial, dan desain sehingga Teknik Kimia dapat menjadi disiplin ilmu yang besar dengan produksi yang masif juga sebagai bagian takterpisahkan dari Revolusi Industri. Dengan kata lain, Teknik Kimia akan mengembangkan Kimia sedemikian rupa sehingga proses/reaksi yang sudah ditemukan akan dapat diperbesar skalanya: dari skala laboratorium ke skala pilot plant ke skala pabrik industrial.

Seiring waktu, Teknik Kimia akan memerlukan ilmu pendukung yang semakin banyak dan berkembang agar reaksi kimia yang sudah dikembangkan dapat dioperasikan dalam skala besar. Ilmu pendukung tersebut berupa pengendalian proses, peralatan proses, keselamatan proses, sistem utilitas, pengolahan limbah, keekonomian, manajemen proyek, dll di samping (tentu saja) pengetahuan dasar tersebut di awal paragraf pertama.

Pembagian ilmu teknik kimia secara detail dapat diamati salah satunya dari matakuliah jurusan Teknik Kimia, mulai dari diploma tiga sampai doktoral. Karena saya adalah alumni sarjana Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung, maka saya bisa menyampaikan pembagian ilmu ala mereka, yakni seperti pada link berikut:

Perlu diperhatikan bahwa prodi Sarjana Teknik Kimia ITB dibagi menjadi dua subprodi, yakni Teknologi Kimia dan Teknologi Bioproses. Saya masuk yang mana? Tebaklah sendiri. Yang paling penting adalah subprodi Bioproses mencakup juga kuliah terkait biologi (obviously) seperti metabolisme mikrobial dan teknologi enzim.

Karena teknik kimia berfokus pada pengubahan bahan baku menjadi produk dan material yang bernilai tinggi, maka sesungguhnya teknik kimia sebagai karir adalah ilmu yang sangat luas dan relevan di berbagai bidang usaha yang akan dibahas pada kesempatan berikutnya.

Mari kita bahas sedikit material yang diproduksi tersebut. Material tersebut dibagi tiga macam, yakni material komoditas (commodity chemicals) yang bermain di volume dan kemurnian seperti amonia, material adi (fine chemicals) yang berurusan dengan kemurnian tetapi volume produksinya rendah sehingga harganya jadi mahal per kilogram seperti bahan-bahan farmasetika, dan material khusus (specialty chemicals) yang tidak tergantung pada spesifikasi/kemurnian tetapi pada kinerjanya seperti cat.

http://bbkk.kemenperin.go.id/page/bacaartikel.php?id=1YKbyeG_AcaBch58S-WBx6QyhjPSrpIHgDbRn39AwE0

Karena teknik kimia adalah ilmu yang sangat luas, peluang kerja seorang lulusan teknik kimia akan sangat luas pula, terutama di bidang process engineering (desain proses), process safety engineering (keselamatan proses), dan project engineering (pembangunan pabrik kimia). Pekerjaan-pekerjaan tersebut dibayar rata-rata sebesar Rp9 juta/bulan menurut hasil tracer study ITB (2020). Hasil studi lain di Amerika Serikat (BLS, 2019) menunjukkan bahwa median pay untuk Amerika Serikat mencapai US$108.000/tahun dengan lowest 10% dibayar US$66.000/tahun.

Jadi, teknik kimia adalah pemanfaatan matematika, fisika, kimia, dan biologi untuk mengubah bahan baku menjadi bahan yang lebih bermanfaat berupa bahan komoditas, adi, dan khusus. Tenaga kerja di bidang ini dapat memperoleh gaji Rp9 juta/bulan di Indonesia atau US$66.000/tahun di Amerika.

--

--